Artritis Reumatoid Disebabkan oleh Stres

Meskipun rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun, penyakit ini juga dapat dipicu oleh stres emosional. Orang dengan kondisi ini sering mengalami gejolak setelah mengalami stres emosional atau fisik. Respon tubuh terhadap stres fisik dapat meniru reaksi terhadap stres emosional. Namun, perlu dicatat bahwa respons autoimun terhadap stres fisik lebih parah dibandingkan dengan stres emosional.

Ketika seseorang mengidap RA, sistem kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh yang tidak terkena RA. Secara khusus, sistem kekebalan tubuh menargetkan sinovium, selaput yang mengelilingi sendi. Peradangan ini menyebabkan nyeri dan kerusakan pada tulang rawan dan tulang di dalam persendian. Merokok dan obesitas merupakan dua faktor yang meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis.

Meskipun penyebab pasti rheumatoid arthritis masih belum jelas, para peneliti percaya bahwa gen tertentu diaktifkan oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa bakteri, virus, stres fisik, dan stres emosional. Penderita RA biasanya mengalami ruam atau demam. Gejalanya biasanya berlangsung enam minggu dan termasuk rasa kaku di pagi hari. Beberapa penderita memiliki persendian yang sama di kedua sisi tubuhnya.

Pengobatan RA tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Sinar-X dapat membantu mengidentifikasi penyebab RA dan membantu mengendalikan gejala. Beberapa orang dengan RA merespons terhadap kortikosteroid, sementara yang lain tidak. Perubahan gaya hidup juga dapat mengurangi gejala dan tingkat keparahan penyakit. Situs web medis scib.co.th merekomendasikan penggunaan obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs), seperti metotreksat, yang dapat mengobati kondisi peradangan dan menghilangkan rasa sakit.

RA dapat diobati dengan obat-obatan dan perawatan lainnya. Perawatan bedah melibatkan pengangkatan tulang rawan yang rusak dari sendi yang terkena. Operasi ini biasanya dilakukan pada stadium akhir penyakit dan memungkinkan dokter menentukan apakah diperlukan perawatan lebih lanjut. Prosedur bedah juga dapat dilakukan untuk mengangkat sendi yang terkena. Pasien akan diberi resep obat antiinflamasi untuk memperbaiki kondisi dan mengurangi rasa sakit.

Kebanyakan penderita RA mengalami pembengkakan sendi. Hal ini disebabkan oleh peradangan. Bagian tubuh yang berbeda akan mengalami tingkat pembengkakan yang berbeda pula. Hal ini dapat mempersulit penyelesaian tugas normal sehari-hari. Penting untuk mencari bantuan medis segera setelah gejala muncul. Perawatan RA akan bergantung pada penyebab spesifiknya. Gejala RA sering terjadi namun seringkali tidak dapat diprediksi.

Pada tahap awal penyakit, pasien mungkin merasakan kaku dan kaku pada persendiannya. Gejala-gejala ini dapat terjadi kapan saja sepanjang hari dan berlangsung selama beberapa hari. Gejala RA mungkin juga termasuk demam. Penting untuk diperhatikan bahwa beberapa pasien tidak mengalami demam. Seorang pasien RA mengalami kekakuan di pagi hari. Di malam hari, penting untuk menghindari aktivitas fisik di siang hari.

Gejala radang sendi rematik paling sering dikaitkan dengan persendian yang kaku. Rasa sakitnya juga bisa berlangsung sepanjang malam. Pasien mungkin mengalami demam dan kehilangan nafsu makan. Tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya, dokter mungkin menyarankan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terkena. Perawatan untuk RA bergantung pada perubahan gaya hidup, dan akan berbeda-beda pada setiap individu. Setelah penyakit ini didiagnosis, perubahan gaya hidup dapat mencegah timbulnya komplikasi.

Peradangan pada perikardium dapat menyebabkan nyeri dada. Peradangan pada perikardium merupakan gejala artritis rematik. Peradangan pada perikardium dapat menyebabkan masalah jantung. Peradangan pada perikardia juga dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, rheumatoid arthritis dapat mengurangi jumlah sel darah putih. Hal ini menyebabkan limpa membesar dan risiko infeksi lebih tinggi.

Gejala awal rheumatoid arthritis termasuk nyeri tekan dan pembengkakan pada sendi. Sendi kecil di tangan dan kaki adalah yang paling sering terkena. Kadang-kadang, pasien juga mungkin mengalami ulserasi kornea. Gejala rheumatoid arthritis mirip dengan jenis penyakit inflamasi lainnya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Jantung Penyakit Indonesia - WordPress Theme by WPEnjoy